Target Explorasi Migas di Riau Meningkat, Laskar RMRB : Pemberdayaan Pekerja Lokal Harus Meningkat Pula

PEKANBARU | RADARGEP.COM - Organisasi Laskar Rumpun Masyarakat Riau Bersatu (RMRB) meminta kepada SKK Migas Sumbagut beserta KKKS tak hanya meningkatkan explorasi migas namun meningkatkan pemberdayaan masyarakat asli tempatan menjadi bagian dari Industri Migas di Provinsi Riau, agar tercapainya harapan dari Peraturan Pemerintah Provinsi Riau, dimana Perusahaan diwajibkan mempekerjakan minimal 80% pekerja lokal.
Disampaikan Ketua Umum Laskar RMRB Akel Pernando, SH, MH kepada sejumlah media, Rabu (30/04/2025) bukan hanya mengexplore sumber daya alam di Provinsi Riau, hendaknya SKK Migas juga memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
Menurutnya beberapa upaya SKK Migas agar pekerja lokal dapat bekerja di Industri Migas seperti meningkat pengawasan ke KKKS tentang pelelangan Proyek dengan memprioritaskan Kontraktor daerah, sistem informasi perekrutan tenaga kerja dengan intens sharing ke pihak pemerintah maupun organisasi masyarakat, serta mengadakan pelatihan, pendidikan, bea siswa, maupun program magang kepada pemuda - pemudi masyarakat Riau dengan kuota yang lebih besar.
"Kami sangat mendukung explorasi pengeboran migas SKk Migas yang kian tahun kian meningkat, namun perlu kiranya menjadi perhatian serta pengawasan SKK Migas, agar bagaimana KKKS mengutamakan kontraktor lokal, karena banyak kita temukan yang menjadi Subkontraktor justru Perusahaan dari luar daerah Riau, dan untuk pekerjanya pun dari luar daerah, dengan dalih kualifikasi Loker yang mereka butuhkan tidak dimiliki masyarakat lokal.
"Kami berharap SKK Migas mampu mencetak putra putri Riau menjadi generasi migas dimasa depan, mereka harus disiapkan, dan diberikan skil yang akan dibutuhkan di industri migas ke depan," Ujar Akel yang juga Tokoh Pemuda asli Melayu.
Diberitakan sebelumnya Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Utara, CW Wicaksono, menyatakan bahwa Provinsi Riau saat ini menjadi pusat strategis kegiatan pengeboran minyak dan gas bumi nasional. Hal itu disampaikannya dalam kunjungan resmi ke kediaman Gubernur Riau, Abdul Wahid, Selasa (29/4/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Wicaksono mengungkapkan bahwa program kerja SKK Migas tahun 2025 memprioritaskan dua agenda besar, yaitu pengeboran sumur pengembangan untuk meningkatkan produksi dan pengeboran eksplorasi guna mencari cadangan baru.
"Target nasional kami untuk pengeboran sumur tahun ini mencapai 600 titik, dan 60 persen di antaranya berada di Provinsi Riau," jelasnya.
Ia menambahkan, mayoritas kegiatan pengeboran difokuskan di Blok Rokan dengan 560 sumur, sedangkan sisanya tersebar di wilayah kontraktor lainnya seperti EMP Group.
Menurut Wicaksono, capaian tersebut tak lepas dari dukungan penuh Pemerintah Provinsi Riau, terutama dalam hal kemudahan birokrasi dan percepatan proses perizinan.
"Riau adalah daerah dengan proses perizinan tercepat. Dukungan yang diberikan Pemprov Riau sangat luar biasa. Ini menunjang kelancaran seluruh program yang kami jalankan," tambahnya.
SKK Migas, lanjut Wicaksono, menilai pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat.**GWI.
Komentar Via Facebook :