6 BULAN BERLALU BELUM ADA TERSANGKA
Kapolres Nias Selatan Didesak Mengungkap Pelaku Pembunuhan Sadis di Mondrowe
NIAS SELATAN, SUMUT | RADARGEP.COM - Kasus penemuan mayat korban inisial SIL (50) seorang perempuan dengan kondisi kepala terpisah pada (18/02/2023) silam, bertempat di Desa Mondrowe Kecamatan Siduaori Kabupaten Nias Selatan - Sumatera Utara, sampai saat ini belum ada tersangka.
Hal itu dibenarkan Kapolres Nias Selatan AKBP Boney Wahyu Wicaksono, SIK melalui Kasat Reskrim AKP Freddy Siagian, SH saat dikonfirmasi awak media, Senin (14/08/2023).
"Belum pak. Kami sudah berusaha dan berupaya mengungkap kasus ini, termasuk koordinasi dan Ekspos ke JPU, namun bukti bukti yg kami ajukan, belum cukup. Kami masih berusaha mengumpulkan bukti bukti lain sesuai hasil Ekspos kami ke JPU," kata Freddy.
Berdasarkan SP2HP yang diterima keluarga Korban, terkait kasus ini diketahui Polres Nias Selatan telah melakukan autopsi jenajah korban, menyita barang bukti, memeriksa sejumlah saksi termasuk menggunakan Lie Detector dan menyita 6 buah handphone yang diduga ada kaitannya dengan perkara.
Disinggung keterkaitan rumah kosong milik Ama Nife di samping rumah saksi AR (41), sebagai dugaan tempat pelaku mengeksekusi korban sebelum ditemukan di TKP, Kasat Reskrim enggan menjawab dan mengatakan tidak bisa mengonfirmasi hal tersebut.
"Maaf pak, tidak bisa saya sampaikan disini," jawab Kasat mengakhiri.
Terkait hal itu, pihak keluarga korban mengaku kecewa atas lambatnya pengungkapan kasus pembunuhan sadis yang dilaporkan Talihuku Hulu berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP/B/3/II/2023/SPK"B"/SU/RES NISEL/SEK LAHUSA, tertanggal 19 Februari 2023. Pihak keluarga mendesak aparat penegak hukum dibawah kepemimpinan Kapolres baru, AKBP Boney Wahyu Wicaksono untuk segera meringkus pelaku.
"Kami mendesak aparat penegak hukum dalam hal ini Polres Nias Selatan agar segera mengungkap dan menangkap para pelaku untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya di depan hukum," kata Ama Rahati mewakili keluarga korban.
Ama Rahati mengatakan, sebelumnya pihak keluarga sempat lega atas statemen Kapolres lama, AKBP Reinhard H Naiggolan sesaat setelah pihak Polres Nias Selatan menggerebek rumah kosong milik Ama Nife di samping rumah saksi AR.
"Setelah dilakukan penggerebekan rumah kosong milik Ama Nife, Kapolres lama sempat bilang kalau perkaranya sudah mengerucut dan identitas pelakunya sudah dikantongi lebih dari satu orang pelaku, tapi kenyataan sampai sekarang belum ada tersangka," kata Ama Rahati.
"Kasusnya sudah 6 bulan berlalu sejak dilaporkan, belum ada tersangka. Kami mohon pak Kapolres segera ringkus pelakunya, agar korban dan kami sebagai keluarga tenang," harap Ama Rahati.
Lebih lanjut dijelaskan, terkait perkara itu sudah ada beberapa orang saksi yang telah bersaksi melihat seseorang di sekitar tempat kejadian perkara (TKP), sebelum mayat korban ditemukan dan semuanya telah diambil keterangannya oleh penyidik.
"Ada saksi yang melihat seseorang di sekitar tempat penemuan mayat, mimik wajah dan sikapnya tidak biasa. Lalu ada juga yang melihat seseorang naik sepeda motor kecil warna hitam di TKP dengan memakai topeng, bahkan ada juga yang sempat melihat bercak darah di depan salah satu rumah warga, serta ada melihat korban bertengkar dengan seseorang pada hari kejadian.
Pernyataan itu dibenarkan saksi AN (37) saat dikonfirmasi awak media, dirinya mengaku melihat korban bertengkar dengan seseorang, namun tidak dihiraukan karena menurutnya itu urusan keluarga.
"Pada 28/02/2023 sekitar kurang lebih pukul 12.00 WIB, ketika pulang dari ladang dan melintas di depan rumah Ama Reaksi saya melihat korban bertengkar dengan seseorang saling tunjuk-tunjuk," kata AN.
AN menjelaskan, dirinya melihat pertengkaran itu ketika sampai di depan rumah kosong Ama Nife yang bersebelahan dengan rumah saksi AR.
"Jarak saya sekitar 50 meter saat mereka bertengkar, posisi saya persis di sebelah kiri rumah Ama Reaksi," jelasnya mengakhiri.
Hal senada juga disampaikan saksi OH saat dikonfirmasi. OH mengatakan bahwa sebelum penemuan mayat korban dirinya sempat melihat sesorang yang memakai topeng di jalan dekat penemuan mayat itu. Menurutnya, dia melihat 3 kali, orang yang sama di tempat tersebut.
"Pada saat kami mengambil bambu, saya melihat ada orang yang memakai topeng warna hitam memakai tas hitam dan sepeda motor kecil warna hitam sambil lihat-lihat hape," kata OH.
"Saya berada di semak-semak pinggir jalan sebelah kiri orang tersebut, saya melihatnya 3 kali, pertama dia pakai tas warna hitam, setelah itu dia pergi naik sepeda motornya lalu dia datang lagi dengan berjalan kaki tanpa tas dan tanpa sepeda motor. Setelah itu dia pergi, lalu datang lagi dengan berjalan kaki," lanjut OH mengakhiri.
Sementara itu Kepala Desa Mondrowe, Tafaogosokhi Laia saat dikonfirmasi menyampaikan harapan besar kepada Polres dan Kajari Nias Selatan untuk secepatnya mengungkap kasus itu dan menangkap para pelaku.
"Harapan saya sebagai Kades Mondrowe kepada pihak penegak hukum baik Polres maupun Kejari Nias Selatan untuk secepatnya mengungkap siapa pelaku pembunuhan Simaembowo Laia yang terjadi pada 18/08/2023," tutur Kades Mondrowe
Menurutnya, mengingat kasus tersebut agak lama, meskipun orang Polres mengaku telah berupaya mengungkap termasuk mengekspos ke Kejari tetapi harusnya pihak terkait bertindak cepat, biarlah pengadilan yang menentukan terbukti atau tidaknya para pelaku itu.
Kades mengungkapkan, sejak peristiwa pembunuhan itu terjadi, suasana Desa Mondrowe agak mencekam karena terjadi aksi intimidasi dan pengancaman secara tidak langsung oleh oknum-oknum yang berkepentingan.
"Saksi-saksi korban yang bersaksi terus intimidasi, bahkan ada beberapa kali seseorang inisial BL berpura-pura mendatangi sekitar rumah saksi sambil membawa parang di punggungnya," jelas Tafaogosokhi.
Lantas, Kades Mondrowe mendorong semua pihak bekerja sama untuk mengungkap kasus tersebut sesuai fakta yang sebenarnya, sesuai apa yang dilihat dan didengar langsung, demi kepastian hukum.
Untuk diketahui bersama sesuai pemberitaan media ini sebelumnya, pada hari Sabtu (18/02/2023) silam, sekira pukul 20.00 WIB, warga Mondrowe digemparkan dengan penemuan mayat seorang perempuan inisial SIL dengan kondisi kepala terpisah jauh dari tubuhnya di Dusun IV Desa Mondrowe Kecamatan Siduaori Kabupaten Nias Selatan Propinsi Sumatera Utara. Sejak kasus pembunuhan sadis tersebut ditangani pihak Polres Nias Selatan, hingga berita ini tayang belum ada satu orang pun yang ditetapkan tersangka oleh Polisi. *Etili Hulu
Editor: Relas
Komentar Via Facebook :